Scroll untuk baca artikel
banner 300x250
Example floating
Example floating
banner 300x250
BeritaNasional

Gaduh Polri VS Kejaksaan, Ini Respon Presiden Jokowi

180
×

Gaduh Polri VS Kejaksaan, Ini Respon Presiden Jokowi

Sebarkan artikel ini
Presiden Jokowi [FOTO : Tempo]
Example 468x60

DB – NASIONAL, Tegang antara Polsi dan Kejaksaan, terkait dengan kabar Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Jampidsus) Febrie Adriansyah dikuntit oleh anggota Detasemen Khusus Antiteror atau Densus 88, ternyata sampai ke telinga Presiden Joko Widodo. Kepala negara ini, langsung turun tangan dan ikut buka suara atas permasalahan tersebut.

Dihadapan awak media, saat ditemui usai acara inagurasi pengurus Gerakan Pemuda Ansor di Istora Senayan, Jokowi mengatakan sudah memanggil Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung ST Burhanuddin. Kedua petinggi APH itu dimintai keterangan soal dugaan penguntitan personel.

banner 300x250

“Sudah saya panggil tadi,” ucap Jokowi Di  Jakarta Pusat, pada Senin, (27 Mei 2024).

Namun ketika didesak, Jokowi enggan menjelaskan lebih lanjut apa yang dibahasnya bersama Kapolri dan Jaksa Agung tentang insiden yang melibatkan Densus 88 Anti teror itu.

“ Silahkan ditanyakan ke Kapolri langsung,” Singkat Jokowi.

Menanggapi perintah Presiden, Listyo menolak memberikan keterangan soal dugaan penguntitan yang dilakukan anggotanya terhadap Jampidsus. Kapolri Listyo mengatakan saat ini tidak ada masalah dengan Jaksa Agung.

“Emang nggak ada masalah, nggak ada apa-apa juga,” kata Listyo.

Ditempat berbeda, Jaksa Agung ST Burhanudin juga mengatakan tidak ada masalah dengan Kapolri. Hal  ini diungkapkan Burhanuddin ketika menghadiri acara peluncuran Govtech di Istana Negara, Senin kemarin.

“Enggak ada masalah apa-apa kok,” kata Burhanuddin, menimpali sambil tertawa.

Sebelumnya, seorang anggota Densus 88 tertangkap saat sedang menguntit Jampidsus Febrie Adriansyah di sebuah restoran makanan Perancis di Cipete, Jakarta Selatan, pada Ahad malam pekan lalu sekitar pukul 20.00 atau 21.00. Peristiwa itu bermula ketika dua orang masuk ke restoran tak lama setelah Febrie tiba.

Dua sumber Tempo menyebutkan, dua orang itu datang dengan berjalan kaki dan meminta tempat di area merokok. Anehnya, mereka justru terus menggunakan masker dan hanya sesekali merokok. Adapun tempat itu berada di lantai dua, dekat dengan ruang VIP berdinding kaca yang dimasuki Febrie.

Kecurigaan muncul setelah satu di antara dua orang itu mengarahkan sebuah alat yang diduga sebagai perekam ke arah meja Febrie. Seorang anggota Polisi Militer yang tengah mengawal Febrie, langsung merangkul orang tersebut dan langsung membawanya keluar restoran. Satu orang lainnya melarikan diri. Berdasarkan hasil interogasi, pria yang tertangkap itu diketahui merupakan anggota Densus 88.

Pada saat kejadian, Febrie memang dikawal polisi militer TNI atas bantuan pengamanan dari Jaksa Agung Muda Bidang Militer. Pengawalan diberikan lantaran Jampidsus sedang menangani kasus korupsi besar. Salah satunya adalah kasus korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah yang diduga merugikan negara senilai Rp 271 triliun.

Pada akhirnya, anggota Densus 88 itu dibebaskan setelah adanya komunikasi antara petinggi instansi penegak hukum. Pada awalnya, Febrie disebutkan menghubungi Kabareskrim Polri untuk meminta penjelasan terkait peristiwa tersebut. Namun, Komjen Wahyu Widada mengklaim tak tahu menahu hal itu dan minta anggota Densus itu dibebaskan. Namun Febrie enggan melepaskannya.

Febrie kemudian melapor kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin Prabowo, yang lantas menelepon Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Setelah obrolan antara pimpinan penegak hukum itu, anggota Densus 88 tersebut akhirnya dijemput oleh Paminal Polri. Namun, seluruh data di telepon selulernya telah disedot oleh tim Jampidsus. [***]

banner 300x250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *