Scroll untuk baca artikel
banner 350x300
Example floating
Example floating
banner 300x250
Cerita Pendek

Kisah Enak Kepala Dinas, Perselingkuhan Didunia Pendidikan Membayangi

1225
×

Kisah Enak Kepala Dinas, Perselingkuhan Didunia Pendidikan Membayangi

Sebarkan artikel ini
ilustrasi istimewa
Example 468x60

DEBUTOTA, TAJUK – Sebenarnya ada apa dengan dunia pendidikan saat ini…??? Berbagai skandal perselingkuhan di dunia pendidikan membuat hati teriris, utamanya bagi para orang tua dan menjadi ancaman bagi murid-muridnya. Kisah-kisah yang viral dewasa ini, hanya sebagian kecil dari fenomena akhir zaman. Dimana, menjalin sebuah hubungan tak halal dan tak normal, terus membayangi redup bumi.

Ada skandal antara guru dan murid, sesama guru, guru dan orang tua siswa bahkan ada juga kepala dinas dengan staf dikantornya, menjadi hiasan terkini dunia yang sudah semakin tua. Ini tentu perlu perhatian kita semua, pengawasan pengelolaan manajemen pendidikan ternyata bukan menjadi satu-satunya problem, nafsu syahwat yang tak terbendung diantara kisah-kisah diatas, menjadi tamparan keras bagi dunia pendidikan secara global.

Dikisahkan, Disebuah daerah bernama serambi , terdapat sebuah kisah antara sosok kepala Dinas bersama stafnya, yang mungkin masih disembunyikan oleh Yang Maha Kuasa. Kedekatan keduanya, sudah cukup intim bahkan dengan berbagai jaminan, membuat staf yang sebut saja namanya Jelita, semakin terlena.

Awal kisah, Jelita (Samaran) adalah sosok wanita yang berparas cantik yang rela berbuat apa saja, asal nafsu hedonnya terpenuhi. Jelita berasal dari daerah utara pulau sulawasih, yang tiba diserambi dengan niat untuk mencari kerja. Kehidupan yang keras dan susahnya mendapat kerja membuat Jelita memilih menjadi simpanan dari sosok aparat penegak hukum. Kisah enak Jelita, tentu tidak menjaminnya untuk bahagia, sepanjang dia tidak beroleh kerja maka gelisah menyelimuti hatinya sembari memilah alasan kepada orang tuanya dikampung.

Si Aparat yang sudah berkeluarga ini, tentu tidak memikirkan apa yang dibenak Jelita. Asal hubungan mereka masih aman, kebutuhan yang terpenuhi, maka gejolak nafsu yang tersalurkan menjadi simbiosis tak tertulis diantara keduanya. Lama kelamaan, Aparat menjadi pusing juga, sebab Jelita mulai bosan menjalani kehidupannya hanya dikamar kost sewaan keduanya. Jeli mendesak Aparat untuk dicarikan kerja, biar memiliki kesibukan sekaligus penghasilan sendiri.

Singkat cerita, dengan kewenangan yang dimiliki, Aparat mendatangi salah satu koleganya, Juna sang kepala dinas pendidikan. Pertemuan keduanya ini tentu tidak seperti biasanya, Si Aparat dengan mantap meminta bantuan Juna, agar bisa mempertimbangkan Jelita menjadi tenaga kontrak dikantornya. Awalnya Juna bingung, sebab dikantornya tidak ada anggaran untuk upah untuk posisi tersebut. Selain efisiensi yang menjadi alasan, kondisi keuangan daerah juga tidak memungkinkan membiayai belanja diluar anggaran yang telah ditetapkan. Namun, karena desakan dengan sedikit ancaman, Juna mengiyakan permintaan Aparat dengan syarat nanti dihubungi lagi ketika sudah mendapatkan solusinya.

Akhirnya, Juna yang  kartunya dipegang Aparat, mengambil inisiatif untuk mempekerjakan Jelita menjadi tenaga kontrak dikantornya itu. Juna yang telah memerintah Alu sang kepala bidang, akhirnya mempersiapkan segala proses administratif.

Bukan main bahagianya Jelita mendengarkan kabar, kalau dia sudah diterima kerja di Dinas Pendidikan Serambi. Dirinya membayangkan, kesehariannya menggunakan seragam semi pegawai diaktifitas barunya. Aparatpun turut bahagia, karena dengan begitu, dia semakin aman dan tidak memiliki beban pikiran tentang masalah yang diakibatkan dari hubungan itu. Terpenting, Jelita memiliki aktifitas baru dan tentunya masih bisa menikmati jalinan kisah itu.

Jelita pun memulai aktifitas hari pertamanya dikantor Juna. Dihari yang sama, Juna menjalankan aktifitas seperti biasanya. Sang Kepala Dinas ini, memulai harinya dengan menyapa seluruh pegawai sembari memberikan motivasi bahwa tugas mereka sangatlah berat jika dikerjakan sendiri, namun akan merasa ringan jika dikerjakan berdua, eh bersama maksudnya.

Tiba saat, Juna menyapa Jelita, hatinya agak sedikit terkilir. Cantik nian ternyata pasangan Aparat ini, bunyi suara dalam pikiran dewasanya. Sembari memotivasi, Juna mulai mendoktrin Jelita agar terus menunjukkan etos kerja, sehingga memiliki kesempatan untuk mengikuti proses selanjutnya. Tentu penilaian pimpinan, menjadi salah satu syarat agar proses itu menjadi mulus, gumam Juna.

Hari-hari berlalu, Jelita mulai terasa nyaman melaksanakan aktifitasnya. Diapun telah mengabari orang tuanya dikampung, bahwa saat ini dia bekerja dan telah memiliki pendapatan walaupun belum banyak. Terpenting, dia sudah bekerja dan riang gembira orang tua tergambarkan, sambil menasehati agar bekerja dengan baik, orang tua Jelita menitip pesan agar bersungguh-sungguh dipekerjaanya.

Bulan berlalu, Juna yang mulai tertarik melihat senyum manis Jelita, mulai memberi perhatian lebih. Sesekali, Juna memberikan sedikit uang untuk keperluan kecil dan jajan Jelita, sebagai bentuk penghargaan atas etos yang ditunjukan jelita. Tak menolak, Jelitapun mulai memanfaatkan situasi. Juna yang tertarik sedari awal bertemu, seperti ketiban durian runtuh. Dengan penuh intrik kebanyakan lelaki parlente, Juna mulai beraksi dengan mengeluarkan jurus rupiah untuk Jelita.

Tak menafikkan kebutuhan, Jelita menyambut kebaikan terselubung Juna. hingga akhirnya, Juna dan jelita untuk pertama kalinya memanfaatkan kesempatan enak-enak berdua di kamar kost Jelita. Hari demi hari, disaat ada peluang, keduanya sering memadu kasih layaknya remaja yang terus berlari tanpa henti, hingga hubungan keduanya sudah seperti tidak bisa dipisahkan. Jelita yang sudah tidak pernah menerima kabar dari Aparat, membiarkan kondisi dan terus memantapkan hubungan dengan Juna.

Juna yang berpengalaman, meminta Jelita untuk pindah dan akan menjamin kehidupan Jelita. Juna pun menelpon Kiman (Samaran), kepala sekolah kesayangannya untuk menyiapkan rumah dinas ditempat mengajarnya agar dibersihkan. Dengan dalih, pemeliharaan agar supaya tetap layak, rumah dinas guru harus digunakan daripada kosong.

Jelita pun akhirnya pindah di rumah dinas guru yang sudah dibersihkan itu. Kiman pun menyambut Jelita sembari mengatakan beberapa peraturan internal yang harus dipatuhi. Tapi, kalau Juna perintah, semuanya aman kata Kiman.

Akhirnya, Kuda-kudaan Juna dan Jelita sudah semakin mantap. alih-alih melakukan kunjungan kerja, Juna sering memanfaatkan rumah dinas guru itu untuk menemui Jelita dipagi hari. Aktifitas yang longgar, aturan tak ketat, uang tersuplay, membuat Jelita bertambah nyaman. Asal diberi kelayakkan hidup, Jelita siap membuat Juna puas selalu.

Tentu tidak setiap hari Juna mengunjungi sarangnya, disaat perlu saja baru Juna melampiaskan kerinduan setelah memberi Jelita kode, ketika dikantor. Aktifitas yang rutin, membuat keduanya disibukkan dengan pekerjaan masing-masing. Hubungan keduanya, tentu tersembunyi dengan rapi. Pokoknya selama dikantor, hubungan keduanya adalah atasan dan bawahan. Namun, posisi terbalik ketika keduanya berada dirumah dinas yang dicukupi Juna itu.

Lama tak berkabar, tiba-tiba Aparat menghubungi Jelita untuk bertemu. Membayangkan perkasanya Aparat, Jelita pun rutin menerimanya di rumah dinas pada waktu malam hari. Jelita terlihat sangat menikmati rutinitas siang dan malamnya itu. Siang dengan Juna, malamnya bersama Aparat. Hingga kemudian Kiman sang kepala sekolah mulai menegur karena mendapatkan laporan warga, mengenai kunjungan yang terjadwal itu. Kunjungan siang tak mungkin dipermasalahkan, namun pertemuan malam Jelita bersama Aparat yang mengendarai Mobil merah itu yang menarik perbincangan dikalangan tetangga.

Teguran Kiman, sepertinya tak digubris Jelita. Karena itu, Kiman melaporkan hal itu kepada Juna. Mendengar kabar itu, Juna pun murka dan memerintahkan Kiman untuk mengusir Jelita dari Rumah dinas guru milik sekolah yang dipimpin Kiman. Hari-hari berikut, Juna yang sudah tidak pernah menyapa Jelita, akhirnya hubungan keduanya mulai gersang. Bahkan Juna memeritahkan Alu untuk memindahkan Jelita ditempat yang memungkinkan keduanya tak bisa bertemu setiap hari.

Lalu bagaimana kelanjutan kisah enak Juna dan Jelita,,??? Disaat tegur sapa tak berlaku lagi, Juna tidak berani memecat, sebab jelita adalah titipan si Aparat, pun hanya membiarkan rutinitas pekerjaan berlalu seperti air mengalir. [BERSAMBUNG]

banner 300x250
Example 120x600
banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *