Scroll untuk baca artikel
banner 300x250
Example floating
Example floating
banner 300x250
Tajuk & Opini

Jeruk Dan Buah Lemon, Potensi Kepemimpinan dan Filosofi Masa Depan Boalemo

135
×

Jeruk Dan Buah Lemon, Potensi Kepemimpinan dan Filosofi Masa Depan Boalemo

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

 

Oleh : Ali Mobiliu – Penulis & Budayawan Gorontalo

banner 300x250

DB – OPINI, Salah seorang nama yang disebut-sebut diaspirasikan dan digadang-gadang untuk maju pada perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kab. Boalemo adalah sosok Jefri As. Rumampuk.

Ia tidak hanya dikenal sebagai sosok pemuda yang paham dan mengenal betul Kab. Boalemo, tapi juga darinya terpatri komitmen dan keberpihakan untuk membangun, memajukan dan mensejahterakan masyarakat Boalemo.

Sebagai seorang jurnalis senior yang semasa tugasnya dulu sering mendapat tugas jurnalistik di Boalemo, Jefri As. Rumampuk, memiliki seperangkat modal, berupa idealisme dan konsep tentang bagaiaman merancang masa depan Boalemo yang prospektif dan progresif.

Apalagi, ia juga pernah mengemban tugas sebagai Juru Bicara atau Jubir Bupati Boalemo Darwis Moridu tahun 2019, menjadikan Jefri As. Rumampuk sangat mengenal betul apa yang diinginginkan dan seperti apa membangun Boalemo yang lebih baik ke depan.

Pengalaman jurnalistik, merupakan guru yang terbaik bagi siapapun yang bercita-cita dan hendak mendedikasikan tenaga dan pikirannya bagi kemaslahatan rakyat di suatu negara atau daerah sekalipun.

Tidak heran, jika dalam sepanjang sejarah perjalanan bangsa ini, Indonesia pernah memiliki pemimpin-pemimpin besar yang pernah mengawali atau menggeluti profesi sebagai jurnalis.

Sebutlah misalnya, Ir. Soekarno Presiden RI pertama, Mohamad Hatta yang pernah menjadi Wakil Presiden RI, Sutan Syahrir mantan Perdana Menteri di era Orde Lama, Adam Malik mantan Wakil Presiden di era Presiden Soeharto tahun 1978-1983 kemudian Hamsah Haz Wakil Presiden RI di era kepemimpinan Presiden Megawati Soekarno Putri.

Demikian juga nama Harmoko yang pernah menjadi Menteri Penerangan dan Ketua MPR-DPR-RI di era pemerintahan Orde Baru, serta masih banyak lagi figur hebat lainnya yang pernah mengemban tugas sebagai pemimpin-pemimpin negara, termasuk pemimpin-pemimpin daerah yang pernah menggeluti profesi Jurnalistik.

Ali Mobiliu

Salah satu instrumen, mengapa profesi jurnalistik sangat penting dan menjadi modal dasar bagi seseorang dalam memimpin negara atau daerah? Jawabannya, terletak pada pengalaman sebagai guru terbaik yang mengajarkan, tentang bagaimana pengambilan kebijakan itu diambil oleh setiap pemimpin dan apa dampaknya terhadap masyarakat.

Selain itu, seorang jurnalis yang senantiasa berperan sebagai mata dan telinga masyarakat, memiliki ketajaman naluri dalam membaca kehendak, aspirasi dan keinginan masyarakat secara substantif.

Itulah salah satu sisi penting yang menjadi kelebihan seorang jurnalis, ketika memiliki keterpanggilan untuk menjadi pemimpin negara atau pemimpin daerah sekalipun.

Yang lebih menarik lagi, Jefri As. Rumampuk selama ini, dikenal sebagai jurnalis yang terbilang “kritis” yang selalu bersuara lantang dan keras melalui ulasan-ulasan beritanya, ketika melihat, mengamati dan mencermati sikap, perilaku, tindakan atau kebijakan yang menyalahi aturan atau bertentangan dengan kehendak dan aspirasi masyarakat.

Itu artinya, Jefri Rumampuk, bukan jurnalis biasa yang terkadang hanya terjebak pada pemberitaan seremonial semata, tapi ia termasuk jurnalis yang berkiblat pada “jurnalisme perlawanan”,yakni jurnalisme yang kontraktif dan atraktif atas ketidakberesan pengambil kebijakan maupun dalam proses pengambilan kebijakan yang tidak sejalan dengan aspirasi dan kepentingan masyarakat.

Dengan begitu dapat disebut, bahwa Jefri Rumampuk memiliki potensi besar sebagai pemimpin daerah yang siap membela dan berdiri kokok serta berpihak pada kebenaran.

Kebenaran hakiki dalam pemerintahan adalah, berpihak pada aspirasi dan kepentingan masyarakatnya, bukan pemimpin yang menuruti kehendak elit dan kelompok masyarakat tertentu. Jefri Rumampuk dalam konteks ini sudah tidak diragukan lagi.

Disebut demikian, karena passion atau karakternya sebagai jurnalis adalah mengambil “jalur perlawanan” terhadap ketidakadilan, ketidakbecusan dan ketidakpekaan terhadap kepentingan masyarakat.

Sosok dengan type kepemimpinan “kritis” seperti ini, sangat relevan, bahkan dibutuhkan masyarakat yang kecewa dengan pemerintahan di daerah yang cenderung mengambil jarak dengan rakyat yang dipimpinnya.

Lebih tegasnya, faktor yang membuat suatu daerah sulit maju dan berkembang, lebih disebabkan oleh adanya ketimpangan kebijakan yang diambil oleh pemerintah daerah yang berlawanan dengan kehendak dan aspirasi masyarakat.

Satu hal lagi, Jefri Rumampuk yang sering disapa dengan akronim “Jeruk” tidak sekadar sebuah nama, tapi juga tersirat sebuah isyarat tentang fakta historis Boalemo yang berawal mula “boah lemon”.

Dalam bahasa baku, “boah lemon” berarti Jeruk yang memiliki makna korelatif dengan sapaan akronim Jefri Rumampuk.

Hal ini jela mengandung isyarat-isyarat yang tersirat, sebagaimana ungkapan, bahwa politik tidak selalu identik dengan membaca yang tersurat, tapi juga penting membaca yang tersirat.

Karena sesungguhnya yang tersurat itu adalah bahasa bumi dan isyarat yang tersirat merupakan bahasa langit.

Berdasarkan hal itu, bisa saja Jefri Rumampuk adalah Boah Lemon dan Buah Lemon sudah pasti Jeruk yang sudah pasti pula membawa nutrisi yang menyehatkan Kab. Boalemo lebih bersinar dan lebih berenergi.

Kemunculan Jefri Rumampuk pada Pilkada kali ini menghadirkan sisi lain yang berbeda. Masyarakat tidak hanya bisa menyandingkan deretan tokoh yang akan berkompetisi, tapi juga memiliki ruang ekspektasi dan kontestasi yang lebih luas dan beragam.

Bisa saja, Jefri Rumampuk kurang memadai dalam aspek “isi tas”,tapi kualitas dan kapasitas boleh disandingkan dan menjadi alternatif pilihan yang terbaik bagi masyarakat Boalemo.

Lalu bagaimana melihat keseriusannya Di Pilkada Boalemo 2024?

Tantangan pada Pilkada dewasa ini, khususnya di Boalemo dan Gorontalo pada umumnya, bukan lagi dilihat pada popularitas atau ketokohan dari bakal calon yang akan bertarung nanti.

Pemandangan saat ini, para bakal calon yang akan berjuang sudah pada tahapan pendaftaran. Bahkan beberapa partai sudah menutup penjaringan bakal calon 0emimpin Boalemo nanti. Namun, jika melihat tahapan pendaftaran di KPUD baru akan dilaksanakan pada Agustus nanti, maka bukan tidak mungkin konstalasi politik akan banyak berubah.

Sebuah keniscayaan, ketika arah politik lebih berat kepada keinginan masyarakat yang memimpikan dipimpin oleh orang baru nanti. Wajah lama politisi di Boalemo, bukan menjadi jaminan kemenangan. Sebab, rakyat saat ini sudah tidak bisa dibohongi lagi.

Diluar dari konteks keinginan massa nanti, rakyat sudah memiliki strategi tersendiri jika berhadapan dengan wajah lama. Hal ini, bisa dilihat dari hasil Pemilu Legislatif Februari silam.

Disamping itu, semua bakal calon masih menunggu keputusan DPP dari masing-masing partai politik. Bukan tidak mungkin, arah beberapa partai politik akan melirik mantan Ketua Forum Wartawan Kejaksaan RI Wilayah Gorontalo itu.

Terkait hal diatas, bisa jadi Jefri Rumampuk adalah alternatif kepemimpinan yang akan dipilih oleh Masyarakat Boalemo nanti. Melihat seluruh calon yang sudah menampakkan diri, juga optimis dapat tercalonkan dan bertarung bersama di Pilkada Boalemo nanti. [***]

banner 300x250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *