Salahudin Pakaya, SH [Foto : Kabar Publik]
DB – POHUWATO, Setelah mendaftar sebagai bakal calon Bupati Pohuwato, dari jalur independen di KPUD, pada Minggu (12/5/2024), pengacara kondang Salahudin Pakaya menyebut dirinya tidak main-main soal pertambangan di Pohuwato.
Menurut Salahudin, dirinya tidak alergi dengan investasi, asalkan harus berpihak pada kemakmuran daerah dan kesejahteraan rakyat.
” Investasi itu adalah hak konsitusi tapi silahkan kamu investasi, tapi berikan porsi untuk rakyat. Rakyat tidak butuh banyak, bisa dikatakan hanya butuh 2.000 sampai 5000 hektar untuk kembalikan kepada rakyat. Jangan kalian (Investor, red) datang lalu tiba-tiba berinveatasi dan kalian usir rakyat di situ, apapun yang terjadi bila saya di tanggal 27 November terpilih jadi bupati, maka pertama yang akan saya datangi gunung tersebut, ” Kata Salahudin.
” bila mana investor mengesampingkan daerah, silahkan kalian keluar dari Pohuwato dan rakyat saya silahkan masuk diwilayah itu, ” Ungkap Salahudin penuh semangat.
Salahudin menyinggung, keberadaan status wilayah pertambangan rakyat (WPR) yang dinilai belum menguntungkan para penambang. Menurutnya, status WPR saat ini tidak didukung oleh Pemerintah sehingga dirinya menjamin jika dipercaya rakyat, maka Izin Pertambangan Rakyat (IPR) akan menjadi prioritas utamanya.
“Kan selama ini mereka bikinkan WPR ada 5 ribu hektar di Gorontalo, baik Bone Bolango maupun di Pohuwato. Tetapi kan WPR tidak bisa di masuki, baru rakyat harus nambang dimana? mau sambung kehidupan dimana ??. Masa kita ini daerah terukur 5 termiskin di Indonesia tapi tambang kita Masuk dalam 12 besar Indonesia, ” Terang Salahudin.
” Yang mengusulkan WPR kan bupati menurut undang-undang, bupati mengusulkan WPR tetapi hanya sebatas WPR rakyat bisa masuk tidak ?, Kan masuk itu harus ada IPR, Apakah hanya sebatas WPR ? di kemudian hari tiba-tiba ada lagi investor yang datang melakukan investor di wilaya WPR tersebut sementara WPR belum terkelola. Nah ini yang kemudian akan kami evaluasi lagi, apakah sesuai atau tidak, ” Sambung Salahudin.
Pengacara yang akrab disapa “Ka omi” ini menegaskan bahwa dalam visi misinya, adalah membentuk Pemerintahan yang benar-benar pro rakyat. Katanya, hak para penambang rakyat harus menjadi skala prioritas.
” Intinya niat dari pemerintah harus mengedepankan rakyat. Ada 5 Visi yang kita masukan dalam rencana kerja, ketika kami diberikan amanah rakyat. Yang pertama kembalikan hak pengelolaan tambang rakyat kepada penambang, Yang kedua tentang petani, nelayan, pedagang, berikan mereka simpanan pinjaman lunak supaya terhindar daripada tengkulak dengan bantuan Pemda.Tidak perlu kita bangun infrastruktur yang berlebihan, selama rakyat masih dalam keadaan lapar, ” Ungkap Omi.
” Yang ketiga adalah beasiswa, beasiswa itu bukan di berikan saat sudah di perguruan tinggi, di SD pun sudah bisa di berikan karena jelas dalam undang-undang menjelaskan bahwa 20 persen APBN adalah untuk biaya pendidikan. Dan yang terakhir kita akan naikan tunjangan imam dan tokoh-tokoh adat di setiap desa, imam yang selama ini hanya 250 ribu, kita naikan jadi 1 juta, ” Lanjut Omi.
Selanjutnya, Salahudin berharap agar masyarakat Kabupaten Pohuwato untuk bangkit bersama. Dirinya pun berjanji, jika terpilih hanya membutuhkan 1 Tahun untuk merubah kondisi yang ada.
“Ayo rakyat, sudah saatnya kalian bangkit untuk perubahan diri kalian, sudah saatnya kalian tidak ada lagi yang tersiksa, sudah tidak ada lagi yang di penjara, jangan ada lagi yang tidak di lindungi oleh pemerintah, harusnya kalian rakyat di lindungi,” Tegas Omi.
” Bila mana dalam jangka waktu satu tahun saya tidak bisa merubah kehidupan kalian, maka lebih baik saya mundur. Dan yang terakhir, saya tidak ingin 2 periode saya hanya ingin 1 periode untuk menyelesaikan persoalan daerah, ” Tutup Salahudin. (YA)
