DEBUTOTA, GORONTALO KAB – Aliansi Masyarakat Mahasiswa Peduli Daerah (AMMPD) Provinsi Gorontalo akan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran untuk mendesak aparat penegak hukum lebih serius menangani berbagai dugaan kasus korupsi di wilayah Gorontalo.
Aksi dijadwalkan berlangsung selama lima hari, mulai Senin (8/9/2025) hingga Jumat (12/9/2025). Titik kumpul massa akan dipusatkan di Bundaran Limboto (BM Limboto) pada pukul 10.00 WITA, dengan estimasi jumlah peserta sekitar 100 orang. Rute aksi direncanakan menyasar sejumlah kantor institusi penegak hukum dan pemerintahan.
Koordinator Lapangan AMMPD, Budi Biya, menegaskan aksi tersebut merupakan wujud kontrol sosial mahasiswa dan masyarakat terhadap lemahnya penegakan hukum di Gorontalo.
“Penegakan hukum harus benar-benar berjalan di Gorontalo. Dugaan kasus korupsi yang merugikan daerah tidak boleh dibiarkan. Jangan ada pejabat atau pihak manapun yang dilindungi, semua harus diproses adil,” tegas Budi.
Adapun sejumlah tuntutan yang akan disuarakan massa, di antaranya:
1. Mendesak Kejari Kabupaten Gorontalo segera menangkap dan mengadili pihak-pihak yang terlibat pemufakatan jahat.
2. Meminta Bupati Gorontalo tidak melindungi oknum pejabat yang diduga terlibat kasus korupsi.
3. Mendesak Kapolres Kabupaten Gorontalo mengusut tuntas dugaan korupsi proyek SPAM DAINAA.
4. Mendesak Kapolda Gorontalo menindak tegas pihak-pihak yang memperkaya diri sendiri maupun kelompok.
5. Mendesak Kejati Gorontalo mempercepat penanganan kasus dugaan korupsi di tingkat provinsi.
Aksi akan digelar di sejumlah titik strategis, yakni Kantor Kejaksaan Negeri Limboto, Kantor Bupati Gorontalo, Polres Limboto, Polda Gorontalo, hingga Kejaksaan Tinggi Gorontalo.
Budi menambahkan, massa akan turun dengan atribut aksi lengkap seperti spanduk, sound system, hingga kendaraan truk tronton.
“Ini murni gerakan moral mahasiswa dan masyarakat. Harapan kami, aparat tidak lagi lambat, sebab rakyat sudah jenuh dengan praktik korupsi,” tandasnya.[JR]
