Scroll untuk baca artikel
banner 350x300
Example floating
Example floating
banner 300x250
Tajuk & Opini

Nasdem Kabgor Rapuh, Mungkinkah Sofyan Kembali Hadap Kiblat …???

610
×

Nasdem Kabgor Rapuh, Mungkinkah Sofyan Kembali Hadap Kiblat …???

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

DEBUTOTA, TAJUK – Belum genap 3 bulan menjabat sebagai Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi dinilai adalah sosok yang tidak mampu menyelesaikan debu-debu konflik internal di koalisi. Kemenangan politik dengan meraih singgasana, dirasa tidak diapresiasi oleh tokoh pramuka di Gorontalo itu.

Terlepas dari perannya di Pemerintahan, Sofyan Puhi adalah sosok pemimpin baru yang berasal dari Partai Nasdem. Lama berkarir sebagai politisi, Sofyan memang dikenal sebagai politisi yang santun dan mengedapankan perasaan untuk tidak menyinggung ataupun membuat para pihak tersinggung. Hal ini tentu senyawa dengan metode politik beretika, sebagai salah satu kunci lahirnya politik yang santun, saling menghargai dan menguatkan.

Nilai moral dan kode perilaku sudah menginspirasi dan mengkristal dalam diri Sofyan Puhi, disepanjang karirnya sebagai politisi santun. Namun, pada uraian panjang mengenai politisi santun, selain etika dan moral sebagai wujud aplikasi dari integritas, bertanggung jawab dan jujur, Sofyan seharusnya juga mengedepankan kepentingan Bersama, apalagi itu berbicara secara luas tentang masyarakat di Kabupaten Gorontalo.

Dalam pandangan publik, utamanya setelah kembali dari masa-masa setelah menjalani retret di Akmil Magelang, Sofyan seperti berlari cepat dan dinilai positif oleh public. Alih-alih mengevaluasi kondisi terkini, Sofyan malah dinilai terlalu jauh berlari, hingga meninggalkan koalisi pemenangannya.

Seperti yang sudah diulas sebelumnya, kondisi koalisi pemenangan yang terdiri dari Partai Nasdem, PDI Perjuangan & PKB, begitu dinamis bahkan terkesan rapuh secara internal. Hal ini, diperkuat dengan isu tidak diakomodirnya permintaan-permintaan koalisi, sebagai bentuk komitmen atas kerja keras dalam memenangkan pasangan Sofyan Tonny di Pilkada silam.

Baca : https://debutota.com/efektifitas-penyelenggaraan-pemerintahan-sofyan-puhi-harus-percaya-partai-politik/

Memang, tugas koalisi terhitung selesai jika pasangan yang didukungnya sudah menang dan mengurus pemerintahan. Namun telah menjadi stigma dalam pandangan umum, berbagi kue dalam politik adalah mutlak dan tidak terpisahkan.

SOFYAN PUHI & NASDEM KABGOR

Sofyan Puhi tentu bukanlah kader di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Nasdem Kabgor, Dirinya tercatat Sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Nasdem Gorontalo. Sehingga, bisa dikatakan DPD Nasdem Kabgor tidak bisa memerintah dalam tanda kutip, namun antara keduanya memiliki kewajiban untuk saling berkomunikasi dan berkoordinasi demi dan atas nama partai berikut kesejahteraan kadernya.

Bagaimana wujud kebersamaan antara DPD Nasdem Kabgor dengan Sofyan Puhi dewasa ini…??? Sebab fokus pada tulisan ini adalah, hubungan antara keduanya yang sama-sama memilki niat serta kepentingan besar dalam memajukan dan mensejahterakan rakyat di Kabupaten Gorontalo, melalui janji perubahan.

Nasdem Kabgor saat ini dalam kondisi tidak stabil, bahkan isu isu moralitas yang diduga dilakukan oleh Anggota DPRD Kabgor asal partai pimpinan Rahmat Gobel itu, menyergap dan  seperti menunggu meledak. Dugaan tidak adanya kekompakan antara DPD dengan Sofyan Puhi, mulai diperbincangkan disetiap sudut dan warung kopi di Limboto. Ditambah dengan tidak maksimalnya Roman Nasaru sebagai Ketua DPD, dalam menjembatani kepentingan kader di Pemerintahan, membuat kedua pihak mulai runyam. Disatu sisi, tuntutan internal mulai disuarakan, tapi hal tersebut seperti tidak mendapat respon dari Sofyan Puhi.

Bukan saja kepentingan Kader Nasdem Kabgor, Roman Nasaru yang juga ketua Tim pemenangan Sofyan Tonny, dirasa tidak bisa menafsirkan “kode” dari partai pengusung lainnya. Kondisi demikian, saat ini membuat partai PDI Perjuangan dan PKB, mengambil posisi diam dan menunggu.

Sementara itu, isu mengenai ditetapkannya Tim Kerja Bupati oleh Sofyan Puhi, menambah rentetan persoalan baru pasca Pilkada. Dimana, Tim Kerja yang baru saja diumumkan itu, dinilai menjadi salah satu pemicu konflik dengan alasan analisa-analisa yang dominan tidak pro koalisi. Suara-suara tersebut telah diaspirasikan, namun lagi-lagi seperti tidak digubris oleh Sofyan Puhi.

Secara umum, memang hal itu menjadi kewenangan dan mutlak milik Sofyan sebagai Bupati. Namun sebagai orang yang lahir dari rahim politik, seharusnya aspirasi tersebut dapat dipertimbangkan.

SOFYAN PUHI & PARTAI KOLISI LAINNYA

Berbeda dengan Nasdem Kabgor, PDI Perjuangan dipastikan akan berada dibawah komando Tonny Junus. Seluruh pergerakkan partai itu menghormati apa saja keputusan pria yang dianggap sesepuh di partai moncong putih itu. Stabilitas yang diperlihatkan Tonny Junus, menjadi modal penting dalam membersamai Pemerintahan dan koalisi hingga periode berakhir.

Seluruh kader partai banteng itu, juga tunduk tanduk dengan perintah mantan Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Gorontalo periode 2005-2015 ini. Kondisi ini juga tergambarkan selama perkembangan politik dan pemerintahan selama 2 bulan terakhir. Tidak seperti kondisi di internal Nasdem Kabgor, Tonny sadar posisinya sehingga mampu meredam konflik internal, melalui komunikasi yang terarah dengan para kadernya.

Pada konteks terkini, PDI Perjuangan seperti mengambil sikap wait and see. Dibawah kordinasinya, PDI Perjuangan mendukung sepenuhnya program Pemerintah dan Sofyan Puhi tentunya. Diprediksi, Tonny Junus dengan PDI Perjuangan, akan beriringan dengan Sofyan Puhi hingga akhir periode nanti.

Namun, PDI Perjuangan dapat mengambil sikap berbeda, jika koalisi pemenangan diganggu partai politik lain. Dalam artian, PDI Perjuangan dan Tonny Junus tidak akan melihat saja, jika koalisi yang rapuh ini, direcoki oleh partai politik yang akan bergabung. Dengan melihat kondisi yang rentan itu, bukan tidak mungkin dikuasai oleh Parpol lain, sehingga sikap tegas Tonny Junus dan PDI Perjuangan, akan sangat dinantikan. Mungkinkah, Banteng akan menyeruduk…???

Sementara itu, sadar atau tidak bahwa kondisi Partai Kebangkitan Bangsa pasca ditinggalkan Almarhum Haji. Misran Tolinggi, amat sangat berguncang. Bukan saja PKB nya yang berduka, Sofyan Puhi juga seperti kehilangan Cardinal Points. Kita tahu Bersama, selama prosesi pilkada, Almarhum Haji Misran begitu dominan dan intens mengkampanyekan Sofyan sebagai calon Bupati yang baik. Bahkan dibeberapa momen, PKB lah yang memainkan ritme pertarungan koalisi pemenangan. Diatas kertas, Nasdem adalah pemilik koalisi. Namun pada fakta dilapangan, uforia itu ada ditangan PKB.

Meninggalnya Haji Misran, seperti pertanda buruk bagi PKB dikoalisi. Walaupun PKB Mengutus wakilnya di Tim Kerja Bupati, tidak membuat PKB masih diatas angin. Sebab dalam persoalan politik, personil PKB tidak memiliki dominasi. Harus diyakini Bersama, hilangnya sosok haji Misran di PKB, membuat partai itu goyang secara umum maupun khusus dikoalisi. Tinggal menunggu waktu, apakah PKB bisa bertahan hingga akhir periode ataukah keluar, ketika parpol baru masuk dan menguasai koalisi.

SOFYAN PUHI & PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN

Tidak ada yang membantah sejarah, bahwa Sofyan Puhi memulai karir politiknya di Partai Peersatuan Pembangunan (PPP). Pada 1990–2000, ia menjabat sebagai Sekretaris DPC PPP Kabupaten Gorontalo sebelum kemudian naik menjadi Ketua DPC PPP Kabupaten Gorontalo untuk periode 2000–2005. Karier politiknya semakin menanjak ketika dipercaya menjadi Ketua DPW PPP Provinsi Gorontalo pada 2005–2010. Dengan rekam jejak politik itu, bisa dipastikan cinta pertamanya adalah Partai Pimpinan Nelson Pomalingo ini.

Kedekatan Sofyan Puhi dengan PPP, tidak bisa dipisahkan. Tercatat, Sofyan adalah kader Nasdem tapi Di Pilkada Serentak silam, berkembang bahwa PPP justru memilih mengalihkan dukungan kepada Sofyan daripada memilih Syam T. Ase. Hal ini tentu secara tersirat bahwa PPP dan Sofyan Puhi, saat ini masih sangat dekat. Bisa jadi secara politik, Sofyan juga akan memilih PPP untuk bergabung dikoalisi selain Gerindra tentunya. Bahkan, jauh sebelum terjadi nanti, pada penyelesaian pembangunan Gedung sekretariat PPP Kabgor, terinformasi akan diresmikan Sofyan Puhi pada kapasitasnya sebagai Bupati.

Hal tersebut bisa jadi adalah sinyal, Sofyan akan Kembali mengarah ke kiblatnya. Mengingat kondisi Nasdem Kabgor, yang tidak seirama. Atau malah sebaliknya, Nasdem akan meninggalkan Sofyan, karena pukul cuek  dengan alasan sofyan memiliki perasaan yang terkesan membingungkan…???

TIM KERJA BUPATI & ALASAN PERPECAHAN

Memang umur pemerintahan Sofyan Tonny, masih terhitung baru. Bisa jadi, pasangan itu membutuhkan adaptasi dalam rangka menyelesaikan beragam persoalan pasca ditinggalkan Nelson Pomalingo.

Pada ulasan dipoint ini, menjadi sebab utama diinti konflik antara Sofyan Puhi dengan koalisi Pemenangannya. Memang belum terbuka kepublik, bahwa komposisi tim kerja yang telah di SK kan oleh Bupati Sofyan Puhi menjadi penyebab keretakkan baik secara politik maupun dari sisi pemerintahan. Berbagai aspirasi, tidak menyenggol komposisi dari tim kerja tersebut. Namun keleluasaan tim kerja dalam hal….. [Bersambung]

banner 300x250
Example 120x600
banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *