DEBUTOTA, GORONTALO – Kapolda Gorontalo resmi berganti. Irjen Pol Drs. R. Eko Wahyu Prasetyo, S.H., yang selama ini menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Gorontalo, dimutasikan menjadi Perwira Tinggi (Pati) Polda Gorontalo dalam rangka pensiun. Posisi strategis tersebut kini diisi oleh Irjen Pol Drs. Widodo, S.H., M.H.
Pergantian tersebut tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/1764/VIII/KEP./2025 tertanggal 5 Agustus 2025, yang telah melalui proses audit internal dan ditandatangani secara resmi.
Irjen Pol Widodo sebelumnya menjabat sebagai Pati Bareskrim Polri yang ditugaskan di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Dengan pengangkatan ini, ia kini resmi menjabat sebagai Kapolda Gorontalo yang baru.
Mutasi ini merupakan bagian dari rotasi dan penyegaran organisasi di lingkungan Polri yang rutin dilakukan guna menjaga efektivitas kinerja, profesionalisme, dan regenerasi kepemimpinan.
Sosok Irjen Pol Widodo dikenal berpengalaman dalam bidang reserse dan telah menduduki sejumlah jabatan strategis di kepolisian. Penempatan beliau di Gorontalo diharapkan dapat memperkuat sinergi antara kepolisian dan pemerintah daerah dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, sekaligus mendukung agenda-agenda pembangunan di wilayah tersebut.
Sementara itu, Irjen Pol Eko Wahyu Prasetyo akan mengakhiri masa tugasnya setelah mengabdi puluhan tahun di institusi Polri.
Dr. Funco Tanipu, ST., M.A., Sosiolog Universitas Negeri Gorontalo, menyambut positif kehadiran Kapolda Gorontalo yang baru, ia menilai bahwa latar belakang teknis Irjen Pol Widodo linier dengan kebutuhan dan kondisi daerah.
“Pergantian pejabat tinggi seperti Kapolda bukan hanya soal rotasi administratif, tetapi punya makna simbolik dan sosiologis. Kapolda adalah figur yang menautkan antara aparat keamanan dan kehidupan sosial masyarakat. Maka setiap pergantian selalu memunculkan harapan baru, sekaligus evaluasi terhadap pendekatan keamanan yang selama ini berjalan di Gorontalo.”
“Irjen Pol Widodo datang dengan latar belakang dari Bareskrim dan penugasan di Kementerian ATR/BPN. Ini menarik, karena menunjukkan pendekatan keamanan berbasis penataan ruang dan kepastian hukum agraria, yang bisa sangat relevan di Gorontalo yang mulai menghadapi tekanan konflik lahan dan tata ruang dan urbanisasi.”
“Ke depan, masyarakat tentu menanti bagaimana pendekatan Irjen Widodo dalam menjaga stabilitas keamanan sosial-politik, dan bagaimana ia bisa membangun komunikasi kultural yang lebih dekat dengan masyarakat lokal.” Tutup Funco. [***]